Polres Purwakarta Memberikan Pemahaman kepada Generasi Anak Muda

Purwakarta – Penanganan peredaran gelap narkoba di Purwakarta, kini mengarah pada pendekatan yang lebih komprehensif dan berkelanjutan.

Dalam Focus Group Discussion (FGD) yang digelar di Aula Mapolres Purwakarta, Selasa (6/5/2025),

Turut hadir sejumlah narasumber utama dari BNN, Kesbangpol, dan jajaran kepolisian.

Diskusi ini menjadi bagian dari rangkaian praktik kerja profesi peserta didik Sespimma Polri angkatan ke-73 Pokjar III.

Mengangkat tema “Optimalisasi Pencegahan Tindak Pidana Narkoba”, kegiatan ini menyoroti kebutuhan mendesak terhadap upaya rehabilitasi bagi korban penyalahgunaan narkoba.

Kepala BNNK Karawang, AKBP Suwandi dalam pemaparannya menyampaikan rencana pembangunan pusat rehabilitasi di wilayah Purwakarta sebagai bentuk pendekatan humanis dalam menangani korban narkoba.

“Rehabilitasi adalah pintu kedua setelah pencegahan. Kalau kita hanya fokus pada penindakan, kita hanya menangkap permukaannya saja.

Baca juga:  Polda Sumut Ungkap Diduga Perdagangan Orang Utan

Yang kita butuhkan sekarang adalah upaya menyeluruh,” ungkap AKBP  Suwandi dihadapan infoklik.co

Menurutnya, tren penyalahgunaan narkoba justru meningkat meskipun kegiatan sosialisasi terus digalakkan.

Karena itu, ia mengajak semua pihak untuk bersatu dalam gerakan kolektif yang sistematis, mulai dari edukasi, pengawasan, hingga pemulihan bagi pecandu.

Dalam forum tersebut, Kasat Narkoba Polres Purwakarta, AKP Yudi Wahyudi turut memaparkan langkah – langkah yang telah dan akan terus digencarkan oleh jajaran Polres.

“Kami melakukan operasi secara berkala, tetapi tetap percaya bahwa pencegahan jauh lebih efektif daripada penindakan,” kata AKP Yudi Wahyudi.

Sementara itu, Muhammad Khoirul Anam dari BNN Karawang menambahkan bahwa strategi preventif yang menyasar kalangan pelajar, remaja, dan komunitas menjadi titik tumpu yang harus diperkuat.

Baca juga:  Rayakan Idul Fitri 1444 H, Dandim 0309/Solok Letkol Arm Hendrik Setiawan Menggelar Open House

“Kita butuh sinergi. Pemerintah daerah, lembaga pendidikan, tokoh masyarakat, semuanya harus satu suara,” imbuh Muhammad Khoirul Anam

Maka dalam kegiatan ini turut membuka sesi dialog dengan peserta dari berbagai kalangan, termasuk pelajar, tokoh pemuda, dan unsur TNI -Polri.

Mereka aktif memberikan masukan dan bertanya tentang peran yang bisa mereka ambil dalam mencegah narkoba di lingkungan masing -masing.

FGD ditutup dengan penegasan bahwa gerakan melawan narkoba bukanlah program instan, tetapi harus dirancang berkelanjutan.

BNN dan Polres sepakat membentuk tim lintas sektor yang akan menindaklanjuti, hasil diskusi menjadi aksi nyata termasuk penyusunan roadmap pembangunan pusat rehabilitasi.

Komentar